GBPUSD saat ini anjlok 0,4 persen ke area $ 1,2450 pada pukul 15:40 wib, melanjutkan pelemahan sejak di dua perdagangan sebelumnya.
Sterling telah mengalami pelemahan lebih dari 15 persen terhadap USD sejak 23 Juni, dan survey bisnis lain melaporkan kenaikan permintaan ekspor yang besar, namun keuntungan yang diperoleh belum terlihat dalam laporan perdagangan resmi pemerintah Inggris.
Para eksportir dalam jangka menengah diuntungkan dari pelemahan mata uang ini, namun menurut BBC pelemahan mata uang ibarat pedang bermata dua bagi bisnis, terutama bisnis kecil dan menengah.
Dalam survey yang dilakukan, sekitar 25 persen pebisnis mengatakan bahwa pelemahan sterling telah meningkatkan jumlah ekspor mereka, namun 22 persen lainnya mengatakan bahwa hal tersebut telah mengurangi keuntungan penjualan ekspor mereka.
EURUSD turun 0,4 persen ke area $ 1,0748, setelah di akhir pekan lalu ditutup menguat 0,3 persen.
AUDUSD koreksi turun 0,2 persen ke area $ 0,7660, setelah sebelumnya menyentuh tertinggi 3 bulan.
USDJPY naik tipis 0,2 persen di area $ 112,64, berada dititik terendah dalam 2 bulan.
NFP AS yang dilaporkan pada hari Jumat menunjukkan kenaikan yang lebih besar daripada ekspektasi, sayangnya, tingkat pengangguran naik dan pertumbuhan gaji mengecewakan. Faktor-faktor tersebut ditengarai sebagai penyebab gagal menguatnya Dolar AS walaupun NFP AS melesat.
0 comments:
Post a Comment